Temanggung -
Aktifitas Gunung Sindoro yang berada di perbatasan
Wonosobo dan Temanggung, Jawa Tengah sampai saat ini masih fluktuatif.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bersama Balai
Pennyelidikan dan Pengembangan Kegunangapian (BPPTK) Yogyakarta
Minggu(11/12/2011) memasang sebanyak enam jenis alat pemantauan gunung
berapi.
Keenam jenis alat itu adalah seismograf short periode(3
buah), seismograft broadband(2 buah), tiltmeter(satu buah), electronic
distance measurement(EDM) dengan dua reflektor, kamera inframerah (satu
buah) dan mini differential optical absorption spectrometer (DOAS) satu
buah.
Mengenai pemasangan enam jenis alat pemantau itu
disampaikan oleh Petugas Pos Pengamatan Gunung Sindoro dan Sumbing
(PGSS) di Desa Gentingsari, Kecamatan Bansari, Temanggung, Jateng
Sumaryanto kepada detikcom Minggu (11/12/2011).
“Sindoro masih
cenderung fluktuatif (naik turun) aktifitasnya). Makanya sekarang
dipasang sebanyak enam alat untuk memantau secara dekat dan ketat,”
jelas Sumaryanto.
Sumaryanto mengungkapkan berdasarkan data
terakhir, pada 10 Desember 2011 aktifitas Sindoro masih tetap berstatus
waspada level II. Suhu udara 24-28 derajat celcius, kelembaban udara
78-81 persen. Data seismik tercatat muncul sebanyak sembilan kali gempa
vulkanik dalam (VA), 22 kali gempa vulkanik dangkal (VB) dan 27 kali
gempa hembusan.
Sebelumnya pada 8 Desember 2011 suhu ucara 23-28
derajat celcius kelembaban udara antara 80-82 persen. Data seismik
tercatat satu keali gempa tektonik jauh, satu kali gempa tektonik lokal
dan 11 kali gempa hembusan.
Kemudian pada 9 Desember 2011, suhu
udara antara 24-26 derajat celcius, kelembaban udara antara 79-83
persen. Data seismik tercatat satu kali gempa tektonik jauh, satu kali
gempa tektonik lokal, lima kali gempa hembusan dan satu kali gempa
tremor.
Kasub Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunungapi
Wilayah Barat PVMBG Bandung Hendra Gunawan menjelaskan keenam alat itu
dipasang di kawasan puncak dan lereng Sindoro serta di Pos Pemantauan
Gunung Sindoro.
Seismograft short period dan seismograf
broadband untuk memantau aktifitas kegempaan, tiltmeter dan EDM untuk
mengukur tekanan uap panas dan animali panas dikawasan puncak gunung.
“Alat ini untuk memudahkan pengambilan keputusan,” ungkap Hendra Gunawan.
Hendra
Gunawan menungkapkan sebetulnya keenam alat itu sudah harus dipasang
Sabtu (10/12/2011) kemarin. Namun, karena petugas dari BPPTK Yogyakarta
baru datang hari ini maka begitu datang petugasnya langsung dipasang.
“Begitu dipasang maka langsung akan dioperasikan untuk memulai pemantauan gunung Sindoro secara detail,” turu Hendro Gunawan.
Hendro
menambahkan alat pemauntauan ini nantinya juga akan disambungkan ke
pemauntauan gunung Merapi di Desa Babadan, Kecamatan Dukun, Magelang,
Jateng. Dari sana bisa dipantau mengenaik aktifitas kegempaan yang
terjadi di Sindoro.
“Hanya aktifitas kegempaanya yang bisa dipantau di pos pemantauan Gunung Merapi di Pos Babadan, Magelang,” ungkap Hendro.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar