Minggu, 04 Desember 2011

- Bencana alam kembali terjadi di Indonesia..Setelah gunung merapi meletus(yang juga masih berlangsung dan menelan banyak korban jiwa maupun benda yang sangat besar) baru saja terjadi gempa bumi dahsyat di kepulauan mentawa Indonesia..Setidaknya 108 orang tewas dan ratusan hilang setelah tstsunami di Indonesia(kepulauan mentawai)unami dipicu oleh gempa kuat menabrak sebuah rantai pulau terpencil Indonesia, kata para pejabat Selasa.

Gempa berkekuatan 7,7 melanda di wilayah barat Kepulauan Mentawai Sumatera Senin malam, menghasilkan gelombang setinggi tiga meter (10 kaki) yang menyapu 10 desa.

Hendri Dori Satoko, seorang anggota parlemen di Kepulauan Mentawai, mengatakan MetroTV: “Data terbaru kami dari pusat krisis menunjukkan bahwa 108 orang telah tewas dan 502 masih hilang.”

Juru bicara Badan Manajemen Bencana Agolo Suparto berkata: “Sepuluh desa telah tersapu oleh tsunami.”

Yang hilang termasuk kelompok peselancar Australia, meskipun laporan media Australia kemudian menyarankan mereka telah menemukan yang aman dan baik.

Departemen Kesehatan Kepala Pusat Krisis Mudjiharto mengatakan ombak mencapai hingga tiga meter dan tinggi menyapu perairan sejauh 600 meter (meter) daratan di pulau Pagai Selatan, yang paling terpukul.

“Delapan puluh persen bangunan di desa Muntei telah rusak oleh ombak dan banyak orang hilang di sana,” kata Mudjiharto.

Dia mengatakan tenaga medis sedang dalam perjalanan mereka ke daerah yang paling parah dalam helikopter, namun upaya penyelamatan telah terhambat oleh gangguan komunikasi di wilayah tersebut.

Tidak ada penerbangan komersial ke pulau dan perjalanan dengan feri dari Sumatera dapat mengambil setidaknya setengah hari.

Indonesia duduk di Pasifik “Ring of Fire” dan nusantara sering dipukul oleh gempa bumi yang kuat, termasuk salah satu besarnya 7,6 pada bulan September tahun lalu di Padang yang menewaskan sekitar 1.100 orang.

Tsunami 2004 Asia – dipicu oleh gempa berkekuatan 9,3-off Sumatera – menewaskan sedikitnya 168.000 orang di Indonesia saja.

Penyelamat telah meluncurkan mencari perahu yang diyakini membawa grup dari sembilan warga Australia dan Jepang nasional yang telah hilang sejak gempa.

Hal itu dilaporkan tidak dilengkapi dengan telepon satelit namun Surfaid International Dave Jenkins kata kapten Australia telah “sudah ada di sini untuk waktu yang lama Dia tahu. Untuk menghubungi dalam jika ia bisa. Jadi itulah sebabnya kami ekstra prihatin.”

Badan Penanggulangan Bencana koordinator bantuan Wisnu Wijaya mengatakan kepada AFP bahwa tim penyelamat dari ibukota Jakarta akan bergabung dengan tim lokal untuk mengevakuasi badan dan memberikan bantuan pangan, obat-obatan, tenda dan selimut.

“Kita akan berangkat pagi-pagi dari Jakarta,” katanya, menambahkan bahwa penerbangan kargo akan membawa empat ton obat-obatan dan makanan.

Sekelompok wisatawan Australia melaporkan bahwa perahu mereka dengan 15 orang di atas kapal dihancurkan oleh sebuah “dinding air putih” menabrak sebuah teluk setelah gempa bawah laut dan mengatakan beberapa harus melekat pada pohon untuk bertahan hidup.

“Kami merasa sedikit goyang di bawah … perahu maka dalam waktu beberapa menit kami mendengar deru SWT,” kata Rick Hallet, seorang Australia yang mengoperasikan bisnis-menyewa perahu di Sumatra.

Hallet menceritakan siksaan kelompoknya ketika gempa melanda, dengan beberapa memanjat pohon untuk bertahan hidup.

“Teluk kami di berada beberapa ratus meter dan dinding air putih dari satu sisi ke sisi lain, itu cukup menakutkan,” katanya kepada Fairfax Radio Network.

perahu lain adalah berlabuh di samping mereka, katanya.

“Gelombang itu mengangkat perahu dan membawanya ke arah kami dan berlari langsung ke kami dan perahu kami meledak, terbakar, kami memiliki bola api di dek belakang dan kanan dalam salon dalam hitungan detik.

“Saya memerintahkan semua orang sampai ke dek atas untuk mendapatkan setinggi mungkin, maka kapal meledak dan kami harus meninggalkan kapal,” katanya kepada Nine Network Australia.

Kelompok itu melompat ke air, beberapa dari mereka yang menyapu 200 meter pedalaman, dan berlindung oleh memanjat pohon, menunggu selama 20 menit sampai setengah jam sampai gelombang berlalu.

Akhirnya semua kelompok dipertanggungjawabkan, katanya.

Warga melaporkan gemetar sejauh ibukota provinsi Sumatra Barat Padang ketika gempa utama melanda.

Gempa bawah laut melanda jam 21:42 (1442 GMT) pada kedalaman 20,6 kilometer (12,8 mil), 280 kilometer selatan Padang, Survei Geologi AS mengatakan. Hal ini diikuti oleh gempa susulan yang kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar